KOTA MALANG - Kolaborasi akan segera dilakukan oleh pihak FISIP Universitas Brawijaya dengan FISIPOL Universitas Gajah Mada. Hal ini setelah kedua belah pihak membicarakan implementasi MoA, Senin (26/9/2022) di ruang sidang lantai 7 FISIP UB.
Dekan Fisipiol UGM, Wawan Mas’udi, SIP., MPA., Ph.D mengungkapkan pembicaraan implementasi kerjasama antara FISIP UB dan Fisipol UGM akan menjadi strategis untuk pengembangan di berbagai aspek.
“Apalagi fakultas ini punya jumlah mahasiswa yang sama besar, sedang berkembang, dan mencoba untuk bergerak dengan inovasi akademik, riset dan pengabdian masyarakat, ” ucapnya.
Menurut Wawan Mas’udi, kedua belah pihak saat ini dalam tahap untuk membicarakan implementasi atas perjanjian kerjasama yang kedua belah pihak sepakati beberapa bulan lalu.
“Saya yakin (dengan kerjasama ini) ke depan FISIP UB dan Fisipol UGM bukan hanya untuk dekanat atau dosen, tapi juga hubungan di level mahasiswa sebagai talenta terbaik yang sedang belajar di Fisipol UGM atau UB, ” paparnya.
Suasana diskusi implementasi MoA FISIP UB dan FISIPOL UGM. (Foto: Humas FISIP)
Sementara itu, Wakil Dekan Bidang Akademik FISIP UB, Dr.rer.pol. M. Faishal Aminuddin, S.S, M.Si mengungkapkan ada 4 area yang disepakati sebagai tahap implementasi atas kesepakatan kerjasama kedua belah pihak.
“Ada 4 area yang kemudian kita kolaborsi pertama join research antara ahli di FISIP UB dan Fisipol UGM dalam beberapa bidang terkait sosiologi, politik komunikasi, ” ucapnya.
Selanjutnya juga akan dilakukan pertukaran mahasiswa serta platform bersama agar dosen dosen di FISIP UB dan Fisipol UGM bisa bertukar informasi tentang bahan ajar serta menyelenggarakan kuliah dengan melibatkan mahasiswa dari kedua belah pihak.
“Area yang lain memberikan ruang untuk FISIP UB terutama bagi dosen yang akan studi lanjut di dalam rangka penelitian UGM sehingga ini bisa memperluas khasanah penelitian kita di tempat lain, ” tegasnya.
Baca juga:
STTAL Ciptakan Prototipe Drone Dua Media
|
Faishal Aminuddin menegaskan kedua belah pihak juga berencana membangun sistem jangka panjang terkait MBKM yang saling berkontribusi antara kedua belah pihak.
“Ini jadi pintu masuk perukaran pelajar yang nantinya tak hanya pertukaran mahasiswa biasa tapi bisa KKN hingga kewurausahan. Saya kira kolaborasi ini akan sangat menjanjikan, ” pungkasnya.